Menu

MENGENAL LEBIH JAUH PROMOSI KESEHATAN

Oleh : Abd. Fuad Helmi, SKM., M.Kes
Promotor Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Banggai

I. Latar Belakang
Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan di Indonesia lebih dikenal dengan penyuluhan kesehatan. Penggunaannya sering berganti-ganti baik untuk pengertian yang sama maupun berbeda, dalam percakapan maupun dalam istilah nomenklatur organisasi. Pada awalnya dikenal HE (Health Education), pendidikan kesehatan masyarakat, penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM).

Sehat dan kesehatan merupakan keadaan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Blum (1974) menyatakan, bahwa kesehatan sedikitnya dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu : Keturunan, Pelayanan Kesehatan, Perilaku dan Lingkungan. Faktor perilaku dan lingkungan merupakan faktor dominan pengaruhnya terhadap pencapaian derajat kesehatan. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan diperlukan untuk menanggulangi atau mengatasi masalah-masalah kesehatan yang yang banyak disebabkan oleh faktor perilaku dan lingkungan.

Perkembangan selanjutnya, faktor perilaku dan non perilaku akan mempengaruhi pencapaian kesejahteraan manusia. Faktor non perilaku inilah antara lain : Pendidikan, Perdamaian, Ekonomi, Perumahan, perlindungan sosial, kemiskinan, pengangguran, kriminal, pangan, pendapatan dll, yang merupakan prasyarat atau determinan yang ada diluar sektor kesehatan mempengaruhi pencapaian derajat kesehatan individu dan masyarakat. Untuk mendukung menanggulangi masalah kesehatan dan determinan diluar kesehatan perlu upaya yang lebih luas dengan promosi kesehatan.

II. Konsep Sehat
     Pengertian sehat mengandung banyak muatan sosial, kultural/budaya, dan pengertian ilmiah profesional. Dari sudut pandang kedokteran, sehat erat kaitannya dengan kesakitan dan penyakit. Seseorang disebut tidak sehat, apabila sedang menderita kesakitan dan penyakit, padahal pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Sehat harus dilihat dari berbagai aspek.

III. Determinan Kesehatan
     Kini makin disadari, kesehatan dipengaruhi oleh determinan-determinan sosial dan lingkungan, fisik dan biologi. Determinan sosial yang mempengaruhi kesehatan antara lain :
Kesenjangan sosial. Masyarakat dengan kelas sosial ekonomi rendah, biasanya sangat rentan dan berisiko terhadap penyakit, harapan hidup juga rendah.
  1. Stress. Stres merupakan keadaan psikologis/jiwa yang labil, kegagalan menanggulangi stress baik dalam kehidupan sehari-hari dirumah dan lingkungan kerja akan mempengaruhi kesehatan seseorang.
  2. Pengucilan sosial. Kehidupan di pengasingan, perasaan terkucil akan menghasilkan perasaan tidak nyaman, tidak berharga, kehilangan harga diri, akan mempengaruhi kesehatan fisik, dan mental.
  3. Kehidupan dini. Kesehatan masa dewasa ditentukan oleh kondisi kesehatan di awal kehidupan. Pertumbuhan fisik yang lambat, dukungan emosi kurang baik pada awal kehidupan, akan memberikan dampak kesehatan fisik, mental dan kemampuan intelektual masa dewasa. 
  4. Pekerjaan. Stress ditempat kerja meningkatkan resiko terhadap penyakit dan kematian. Syarat-syarat kesehatan ditempat kerja akan membantu meningkatkan derajat kesehatan.
  5. Pengangguran. Pekerjaan merupakan penopang biaya kehidupan, jaminan pekerjaan mantap akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, bagi diri dan keluarganya. 
  6. Dukungan sosial. Hubungan sosial, persahabatan, kekerabatan yang baik akan mendukung memberikan dampak kesehatan yang baik dalam keluarga dan juga ditempat kerja.
  7. Penyalahgunaan NAPZA. Pemakaian napza merupakan faktor yang memperburuk kondisi kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan. Napza/narkoba, alkohol, dan rokok akan memberikan dampak buruk terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
  8. Pangan. Ketersediaan pangan, pendayagunaan penghasilan keluarga untuk pangan, cara makan berpengaruh terhadap kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. Kekurangan gizi maupun kelebihan gizi berdampak terhadap kesehatan dan penyakit.
  9. Transportasi. Transportasi yang sehat, mengurangi waktu mengendarai, meningkatkan aktifitas fisik yang memadai akan baik bagi kebugaran dan kesehatan. Mengurangi waktu tempat dalam kendaraan akan mengurangi polusi pada manusia.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi, revolusi komunikasi, peradaban manudia juga berkembang, kata determinan-determinan yang mempengaruhi kesehatan senantiasa berubah, misalnya : perang, perdagangan senjata, seks bebas dan eksploitasi seks pada remaja, pengerahan tenaga kerja dll. Kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar, ilmu kesehatan masyarakat (IKM) telah mengalami perkembangan sejak mulai dikenal sejak awal abad 19. Perkembangan IKM mengikuti perkembangan pola penyakit di masyarakat. Bersamaan dengan berkembangnya IKM, berkembang pula konsep pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. IKM pada abad 19 difokuskan pada resiko-resiko kesehatan yang ditimbulkan oleh udara, air, dan makan serta penyakit-penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk lingkungan. Pengetahuan tentang sebab musabab timbulkan penyakit masih terbatas.

Penyakit dihubungkan dengan lingkungan dan mistis. Abad 19 dan awal abad 20, mulai ditemukan bakteri, virus dan mikroorganisme sebagai penyebab penyakit. Ditemukan pula dasar imunologi, mulai ditemukan vaksin dan obat antibiotika. Tahun 1920, Winslw memberikan definisi (pengertian) ilmu kesehatan masyarakat :
  
“Ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia hidup dan meningkatkan kesehatan fisik melalui upaya-upaya masyarakat yang meluputi upaya kesehatan lingkungan, penanggulangan penyakit menular, pendidikan kesehatan pada individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan kedokteran dan keperawatan untuk diagnosis dan pengobatan dini, serta menggerakkan masyarakat agar setiap individu terjamin standar kesehatan yang layak dalam memelihara kesehatannya.”

Pengertian tersebut menekankan pada kesehatan lingkungan, pelayanan kedokteran, pencegahan dan penyadaran masyarakat dengan pendidikan kesehatan diarahkan agar individu dan kelompok mampu menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, melakukan imunisasi, maupun mengobati penyakitknya secara dini.

Pola penyakit pun telah berubah terutama di dunia barat pada paruh kedua abad 20. Terjadinya pergeseran pola penyakit yang disebabkan infeksi ke pola penyakit yang disebabkan gaya hidup, dan lingkungan yang buruk. Sehubungan dengan hal itu, terjadi pergeseran pada IKM, yang lebih memfokuskan pada pendidikan kesehatan untuk menghindari perilaku-perilaku berisiko seperti merokok, diet rendah serat, serta kedokteran seperti skrining dan deteksi dini penyakit.

Pendidikan kesehatan mendapat perhatian penting, karena semakin disadari akan faktor-faktor risiko terjadinya penyakit serta konsekuensi sosial, ekonomi yang ditimbulkan termasuk anggaran dan pengobatan. Tahun 1980-1990an, tampak pendidikan kurang dapat menjawab tantangan perubahan perilaku. Karena itu perlu pendekatan lebih komprehensif mengubah perilaku dan pemanfaatan sumberdaya untuk kesehatan.

IV.Kesehatan Dasar (Primary Health Care)

Ruang lingkup pelayanan kesehatan dasar, meliputi : Acute Primary Care, Health Education, Health Promotion, Diseases Surveillance and Monitoring, Community Development. Dengan demikian pelayanan kesehatan dasar memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
  
WHO menekankan seperangkat kegiatan minimal yang harus dilaksanakan dalam pelayanan kesehatan dasar, dan beberapa diantaranya sangat berkaitan dengan determinan kesehatan. Kegiatan tersebut antara lain:

  1. Pendidikan kesehatan untuk mengenal masalah kesehatan dan cara-cara untuk mencegah dan menanggulangi.
  2. Peningkatan ketersediaan pangan dan gizi (Nutrisi).
  3. Penyediaan air bersih dan kebutuhan sanitasi dasar.
  4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana.
  5. Imunisasi.
  6. Pencegahan dan penanggulangan penyakit endemik lokal.
  7. Pengobatan yang memadai untuk penyakit-penyakit umum dan kecelakaan.
  8. Penyediaan obat essensial.


V. Promosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan

Perkembangan kesehatan masyarakat, mengantarkan kita pada pemahaman mengapa ada promosi kesehatan dan perlunya promosi kesehatan. 

Tidak ada komentar:

Author

authorHello, Saya Yunita Puspitasari Uda'a, kalian bisa memanggil saya Yuyun.
Learn More →



About Us

Labels