Menu

Makanan Khas Kota Luwuk (Edisi II - Onyop dan Kuah Asam)

Posting ke-4

Seperti janji saya diposting yang ke-3, kali ini saya kembali akan membahas makanan khas Luwuk Edisi II yaitu Onyop dan Kuah Asam.

Onyop Luwuk

Mungkin dua jenis makanan ini sudah biasa dijumpai di daerah timur Indonesia namun dengan nama makanan yang berbeda-beda. Onyop adalah jenis makanan olahan dari sagu, di daerah papua lebih dikenal dengan sebutan Papeda. Jenis makanan ini biasanya disajikan sebagai pengganti Nasi atau sumber karbohidrat masyarakat setempat. Namun, untuk masyarakat Luwuk sendiri biasanya hanya dijadikan sebagai penganan pendamping tidak sampai menjadi makanan pokok masyarakat. Untuk menghasilkan rasa 

Onyop yang gurih dan enak, biasanya tergantung dari kualitas sagu yang digunakan dan juga tergantung cara pengolahannya sendiri, salah takaran atau salah mengaduk adonan saja bisa-bisa kita malah makan air sagu saja jadinya. Onyop juga lebih diidentikkan dengan makanan dari suku Saluan (salah satu suku yang mendiami kota Luwuk), tidak tahu kenapa kebanyakan hasil masakan dari orang Saluan itu lebih enak dibandingkan dengan orang dari suku lainnya, ada kekhasan dan kepercayaan tersendiri jika makanan itu dimasak oleh orang Saluan... hehehehe.... Lagunya aja sampai diciptain dengan bahasa Saluan, Judulnya "Mongonyop".

Nah, Onyop tidak bisa dimakan begitu saja, ibarat nasi, onyop di sajikan bersama lauk pauknya. Bisa bermacam-macam jenis namun sebaiknya disantap dengan lauk yang berkuah. Disini, onyop selalu disantap dengan pasangannya yaitu Kuah Asam.

Kuah asam adalah salah satu masakan khas dan andalan di Kabupaten ini. Dinamakan Kuah Asam, karena rasanya yang segar dengan perasan air jeruk lemon yang pas, dan irisan belimbing serta bermacam-macam rempah daun, menciptakan citarasa yang gurih apalagi disantap saat hangat dijamin membuat anda ketagihan. Belum lagi kalo menyantap kuah asam ini dengan ikan segar, rasanya "wew" banget deh. Terkadang juga tidak serta merta menggunakan ikan, tidak kalah enaknya, singkong pun bisa dijadikan sebagai pengganti ikan sebagai bahan utamanya. Beragam memang, jika anda berkunjung ke desa-desa, anda juga bisa menikmati suguhan kuah asam dengan jantung pisang, atau Sayur Lilin.

Bila anda penasaran dan ingin mencoba resepnya, klik saja resepnya di bawah ini :
Sebenarnya masih banyak lagi makanan khas dari  Kabupaten Banggai ini, tapi yang menurut saya paling terkenal adalah dua makanan ini. Dimanapun anda berkunjung, pasti dua sajian ini yang akan anda temui (kecuali di Restoran Chinesee Food yah, gak bakalan ada, hehehehe..)

Sekian dulu postingan saya kali ini. Semoga bermanfaat untuk anda mencari referensi yang baru menyusun rencana untuk berlibur ke sini.

Tidak ada komentar:

Author

authorHello, Saya Yunita Puspitasari Uda'a, kalian bisa memanggil saya Yuyun.
Learn More →



About Us

Labels