Menu

Makanan Khas Kota Luwuk Edisi I - Pisang Goreng Louwe dan Sayur Lilin

Posting ke - 3

Mungkin teman-teman setuju bahwa di setiap daerah mempunyai makanan khasnya masing-masing, seperti Padang yang terkenal dengan Rendangnya atau Palembang yang khas dengan olahan Mpek-mpeknya, nah kedua itu merupakan contoh makanan yang sudah terkenal di seantero Indonesia dan juga di sebagian negara di dunia, kedua makanan itu berasal dari kota-kota besar, belum lagi dengan beberapa daerah kecil, sudah pasti memiliki sajian kuliner yang dapat dibanggakan. 
Nah, Bagaimana dengan kota Luwuk Banggai? Ada banyak jenis makanan, baik dari segi pengolahan makanannya ataupun dari kekhasan rasanya ternyata dapat membuat pendatang yang pernah mencicipi mengangkat 2 jempol dan ingin mencicipinya kembali bahkan ada yang sampai membawanya pulang ke daerah asalnya. Di edisi I ini saya hanya akan membahas dua jenis makanan dan cara pengolahannya, yaitu Pisang Lowe dan Sayur Lilin, berikut penjelasannya.


1. Pisang Lowe
lowe-goreng-sambal-terasi
Lowe Goreng & Sambal Terasi

     Sebenarnya, pisang seperti ini bisa kita dapatkan di luar kota Luwuk, namun dengan nama yang berbeda. Ini juga saya tahu, setelah saya mencoba langsung sebuah pisang di sebuah daerah di kota Palu. Rasanya sih hampir sama dengan Pisang Lowe, hanya saja tekstur pisangnya lebih halus. Kalau kita mau cari yang sama dengan rasa Pisang Lowe yang asli yah kayaknya belum ada, oleh karena itu kita bisa simpulkan bahwa Pisang Lowe adalah ciri khas makanan kota Luwuk nomor. 1. 
     Pisang ini bisa diolah sedemikian rupa, sesuai dengan selera kita masing-masing. Ada yang hanya digoreng seperti biasa, ada juga yang diolah menjadi sebuah penganan (kue). Digoreng pun bisa beragam caranya, ada yang dipotong menjadi dua bagian kemudian digoreng langsung, ada yang di iris serong menjadi tipis lalu di goreng setengah matang, kemudian di angkat lalu ditumbuk sampai jadi penyet selanjutnya di goreng kembali hingga kecoklatan, lalu dinikmati dengan sambal terasi pedas. Untuk olahan menjadi sebuah penganan, pisang lowe di potong berbentuk batang korek api, lalu di goreng garing, setelah diangkat, di siram Susu Kental Manis Cokelat dan taburi meises atau keju sesuai selera. Masih banyak lagi olahan dari Pisang Louwe ini, karena rasanya yang gurih dan khas. Biasanya hidangan ini cocok bila dinikmati sore hari dengan secangkir teh/kopi hangat.
    Di Luwuk, pisang ini musiman dijual di pasar, tapi jika anda ke daerah Kecamatan Pagimana, disepanjang jalan Desa Poh, atau Bungawon, anda akan menemukan bertandan-tandan pisang dijual dipinggir jalan.


2.  Sayur Lilin

Sayur-lilin

sayur-trubuk
     Nah, jenis sayur yang satu ini, tidak bisa saya katakan sebagai jenis makanan khas kota Luwuk, karena setelah saya mencari artikel tentang sayur ini di Mesin Pencari Google, saya menemukan beragam nama dari salah satu jenis tumbuhan merambat ini. Di Papua, mereka menyebut bahwa sayur ini merupakan sayuran yang berasal dari tanah kelahiran mereka, namun disana sayur ini lebih dikenal dengan nama Sayur Loven. Anda bisa baca di artikel Berita Daerah Wamena. Lain halnya di Pulau Jawa, sejak masa kolonial, masyarakat Betawi sudah mengenal sayuran ini dengan sebutan Sayur Trubuk atau Sayur Nganten, Sayur Selametan. Kenapa dinamakan seperti itu, karena menurut sejarah sudah menjadi tradisi turun menurun masyarakat betawi  sayur ini digunakan sebagai salah satu syarat dalam hajatan untuk melangsungkan akad Nikah di masyarakat Betawi. Bisa di baca artikelnya di Catatan AkuMassa.
     
  

     Namun, di masyarakat Luwuk, sayur ini sudah menjadi salah satu sayur andalan di daerah ini. Sayur ini bisa di olah menjadi penganan atau makanan utama. Sampai saat ini yang saya tau, olahan sayur ini menjadi makanan utama yaitu di santan, di kuah asam, di tumis dengan kunyit dan air, sedangkan untuk penganan, sayur ini bisa digoreng namun sebelumnya di kukus dengan bawang putih tumbuk, lalu setelah matang, dan hangat dicampur dengan tepung berbumbu siap saji + tepung maizena kemudian digoreng sampai kecoklatan.
     Jujur, sayur ini adalah makanan favorit saya, bentuknya yang unik dan permukaannya yang licin seperti lilin, begitu juga rasanya yang gurih menjadikan sayur ini sangat nikmat  untuk disantap dengan berbagai lauk pauk. Sayur lilin bisa anda dapatkan di pasar tradisional dengan harga Rp. 5.000 /ikat, tapi jangan sampai anda mencarinya pada saat musim panas, karena ada dua kemungkinan: pertama, anda tidak akan mendapatkannya dan kedua, anda bisa mendapatkannya setelah anda mencari dengan detail di setiap sudut pasar namun dengan harga Rp. 10.000/ikat dan sayur yang kecil dan tidak berisi.

Demikian, postingan saya kali ini. Sebenarnya masih banyak lagi makanan khas kota Luwuk ini. Terutama olahan Ikan Segar, yang menjadi ciri khas kota pesisir pantai ini. Nanti kita bertemu lagi di postingan saya berikutnya. Edisi II - Kuah Asam dan Onyop

See you

Tidak ada komentar:

Author

authorHello, Saya Yunita Puspitasari Uda'a, kalian bisa memanggil saya Yuyun.
Learn More →



About Us

Labels